Selasa, 26 November 2013

Pemerintahan Jokowi



MAKALAH
GOOD GOVERNANCE


Disusun oleh :
1.  M. Rizky Abdulloh
2.  Galuh Anggriawan
3.  Intan Priscilia Firdiana

POLITEKNIK NEGERI MALANG
TAHUN 2013


KATA PENGANTAR

            Assalamuallaikum Wr. Wb. Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat mengerjakan sekaligus menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Good Governance”. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk  menyelesaikan tugas mata kuliah Kewarganegaraan yang dibimbing oleh Ibu Khrisna Hadiwinata, SH. MH. dan kami berharap makalah ini akan berguna bagi pembaca serta dapat memberikan saran yang membanguna untuk mengembangkan isi makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon bantuan dari para pembaca,
Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.



BAB I
PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang
Dalam dunia pemerintahan disegala bidang yang telah mengalami banyak kemajuan baik secara sistem maupun aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mengubah kepribadian serta pemikiran masyarakat secara global. Peran pemerintah tentunya sangat besar dalam memajukan suatu sistem pemerintahan yang baik dan dapat menyejahterakan rakyatnya. Di mana semakin majunya dunia teknologi dengan pesat dan dampak globalisasi yang terus-menerus masuk tanpa terseleksi, mau tidak mau pemerintah harus dituntut menciptakan masyarakat yang profesional, bernuansa lingkungan yang sehat untuk mampu bersaing di pasar bebas dan global. Agar tercapainya tujuan tersebut, rakyat terlebih dahulu mendapat kesejahteran dan keadilan yang optimal.
            Untuk itu peran pemerintah dalam memajukan suatu pemerintahan merupakan suatu garda terdepan yang harus difungsikan. Dalam konteks tersebut, pemerintahan Jokowi sebagai Gubernur Kota Jakarta yang sering blusukan dinilai efektif untuk mengambil hati rakyat Jakarta. Lebih dari 80% rakyat Jakarta merasa puas terhadap kinerja Jokowi dan Ahok sebagai Gubernur Kota Jakarta.
            Selain blusukan, Jokowi juga memenuhi janji-janji kampanye yang dibuatnya, seperti Kartu Jakarta Sehat, menerapkan sistem pembayaran pajak secara online, dan melanjutkan pembangunan MRT untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota Jakarta ini.



1.2      Rumusan Masalah
1.      Apa saja bentuk-bentuk masalah Kota Jakarta yang belum teratasi hingga pemerintahan Jokowi – Ahok?
2.      Apa saja upaya Jokowi dan Ahok dalam memajukan, menyejahterakan, dan memberi keadilan kepada rakyat Jakarta?

1.3      Tujuan
1.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk masalah Kota Jakarta yang belum teratasi hingga pemerintahan Jokowi – Ahok.
2.      Untuk mengetahui upaya-upaya Jokowi dan Ahok dalam memajukan, menyejahterakan, dan memberi keadilan kepada rakyat Jakarta.

1.4      Manfaat
          Memberikan wawasan pada pembaca mengenai tata pemerintahan yang baik (GOOD GOVERNANCE) dan mengetahui segala permasalahan yang ada disekitar pemerintahan Kota Jakarta dan mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam aplikasinya sifat supervise sangat diperlukan untuk mencari solusi tanpa ada kontroversi yang menjalar disegala bidang.
Membatu masyarakat untuk memberikan penilaian terhadap pemerintahan Jokowi-Ahok yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Kota Jakarta. Dan membantu pembaca untuk menyimpulkan sendiri solusi-solusi dan langkah-langkah yang harus dilakukan pasangan Gubernur tersebut agar menjadikan Kota Jakarta yang semakin maju, dan tentunya terhindar dari masalah-masalah yang membelit negara Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN
JAKARTA - Pada 15 Oktober 2013 lalu, Joko Widodo-Basuki T Purnama tepat satu tahun memimpin DKI Jakarta. Lalu bagaimana pendapat warga ibukota terhadap kinerja duet pemimpin yang mengusung jargon "Jakarta Baru" itu? Berdasarkan hasil survei terbaru Indo Barometer, sebagian besar warga Jakarta mengaku puas terhadap kinerja duet pimpinan dengan nama beken Jokowi-Ahok tersebut. Walau pun banyak persoalan Jakarta yang menanti pasangan tersebut, satu persatu mereka telah mengatasinya. Setidanya mereka telah membawa angin yang segar bagi masyarakat Kota Jakarta.

POKOK MASALAH
A. Bentuk-bentuk Masalah di Kota Jakarta
Jika kita berbicara tentang masalah-masalah yang dialami negara kita, mungkin tidak akan ada habisnya. Berbagai masalah dan beranekaragam bentuk masalah yang timbul di  negara kita seakan menjadi hal yang biasa terjadi dan banyak juga masalah yang tidak terselesaikan hingga berangsur-angsur hilang begitu saja dari telinga masyarakat Indonesia tanpa adanya solusi dan penyelesaian, dan cepat atau lambat suatu saat hal itu akan menjadi bencana yang besar bagi negara Indonesia.
Kota Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia yang seharusnya menjadi contoh bagi kota lain sebagai kota yang bersih, aman, nyaman dan terhindar dari berbagai masalah yang membelit negara Indonesia. Ternyata kini menjadi kota yang paling banyak menimbulkan persoalan-persoalan yang membingungkan dan menambah beban penderitaan negara Indonesia.
Tingginya jumlah penduduk Kota Jakarta adalah penyebab segala persoalan dan masalah yang timbul di Jakarta. Kebanyakan orang merantau di Kota Jakarta untuk tujuan ingin merubah nasib yang lebih baik, tapi banyak juga dari orang-orang tersebut yang tidak berhasil dan menimbulkan persoalan-persoalan baru di Jakarta.
Jika ditelusuri secara detail tentang persoalan Kota Jakarta, maka akan terungkap berbagai persoalan yang belum terselesaikan, jika tidak ditangani dengan cepat akan timbul berbagai persoalan baru. Seperti kemacetan di Kota Jakarta yang kian hari semakin bertambah dan tidak pernah berhenti. Persoalan ini sudah lama berangsu-angsur, dan belum ada penanganan yang optimal dari pemerintah. Biasanya kemacetan di Kota Jakarta terjadi pada jam kerja, sehingga hal ini sangat merugikan masyarakat yang akan berangkat kerja.
Persoalan lainnya yaitu banjir yang setiap tahunnya Kota Jakarta mengalami bencana banjir. Jika tidak diatasi, lama-kelamaan akan menjadi bencana yang besar bagi Kota Jakarta dan di prediksi tahun 2050 Kota Jakarta akan tenggelam. Berbagai cara sudah dilakukan pemerintah untuk mencagah banjir, namun lagi-lagi kurangnya penanganan yang optimal dan kesadaran masyarakat Jakarta memicu datangnya banjir di Kota Jakarta masyarakat Jakarta pun sudah terbiasa dengan hal ini.
Lalu tingkat perekonomian yang rendah di Kota Jakarta. Mayoritas masyarakat Jakarta berpenghasilan rendah, sehingga memicu berbagai penyimpangan dibidang ekonomi dan sosial. Dibidang ekonomi seperti tingginya harga bahan sembako di pasaran, penambahan bahan kimia berbahaya pada makanan, penimbunan BBM dan sembako, dan praktek kecurangan-kecurangan lainnya. Sedangkan dibidang sosial yaitu tingginya tingkat kriminal di Kota Jakarta, penyebaran gelandangan dan pengemis (Gepeng) hampir diseluruh Kota Jakarta, pedagang-pedagang kaki lima yang bertempat disembarang tempat hingga memicu kemacetan Kota Jakarta.
Dan terakhir kasus korupsi yang marak dilakukan oleh para pejabat diberbagai wilayah di Negara Indonesia, salah satunya adalah Kota Jakarta. Banyak para pejabat yang tersandung skandal korupsi, mulai dari anggota dewan, pegawai pajak, dinas kepolisian, hingga di ruang peradilan. Kasus-kasus seperti ini banyak merugikan negara Indonesia hingga triliunan rupiah jumlahnya.       

B. Hal-hal yang Mempengaruhi Masalah di Kota Jakarta
           
            Disamping ada berbagai masalah dan persoalan yang timbul disuatu daerah, pasti ada hal-hal yang mempengaruhi timbulnya masalah tersebut. Sekarang kami akan memaparkan satu-persatu hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi timbulnya masalah di Kota Jakarta.
Seperti banjir yang setiap tahun melanda Kota Jakarta , sebabnya pun tidak jauh dari masyarakat Kota Jakarta sendiri. Luasnya lahan pemukiman penduduk daripada area hijau perkotaan, menyebabkan kurangnya area resapan air di Kota Jakarta. Kurangnya lahan untuk pengumpulan sampah dan sistem daur ulang sampah. Sehingga kebanyakan masyarakat Jakarta membuang sampah dibantaran sungai di Kota jakarta. Lalu tidak berfungsinya saluran air, sungai, dan selokan secara optimal.
Lalu kemacetan disepanjang jalanan Kota Jakarta yang seakan tidak pernah berhenti untuk waktu yang lama. Minimnya peminat masayarakat Jakarta menggunakan transportasi umum adalah salah satu penyebab kemacetan. Lalu adanya program mobil murah yang seakan membius masyarakat Jakarta untuk memilikinya, dan kendaraan-kendaraan lain yang memadati jalanan Kota Jakarta. Selain kemacetan, hal inidapat menambah daftar angka kecelakaan di Kota Jakarta.
Tingkat perekonomian masyarakat Kota Jakarta yang masih rendah, disebabkan masih tingginya angka pengangguran di Jakarta. Lalu maraknya praktek kolusi dan korupsi oleh para pejabat negara disebabkan karena kurangnya jiwa patriotik yang dimiliki para pejabat, dan kurangnya pemahaman tentang agama, Pancasila, dan kewarganegraan.

ANALISA MASALAH
Walaupun berbagai persoalan dihadapi Kota Jakarta, namun ada satu sosok pasangan gubernur yang menurut sebagian masyarakat dapat menyelamatkan Kota Jakarta dari Persoalan-persoalan itu. Namanya Jokowi Widodo tidak hanya santer didengungkan di tanah air sebagai gubernur Jakarta yang gemar blusukan ke kampung-kampung kumuh dan tempat becek. Kebiasaan blusukan Jokowi yang berhasil mengambil hati rakyat Jakarta Dia menelusuri jalan-jalan untuk berbicara dengan rakyat yang memilihnya.
Selain blusukan, Jokowi juga memenuhi janji-janji kampanye yang dia buat Oktober lalu. Termasuk salah satunya adalah Kartu Jakarta Sehat. Selain itu, dia juga menerapkan sistem pembayaran pajak online untuk menghindari korupsi dan suap. Belum lagi dimulainya kembali proyek MRT, membuatnya semakin tenar. Dia telah mengupayakan semampunya untuk dua proyek utama. Pertama, menyingkirkan kaki lima di jalan-jalan Tanah Abang, pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara, yang membuat macet di Jakarta Pusat, dan memberikan mereka ruang di bangunan di dekatnya. Kedua, relokasi 7.000 rakyat miskin di Waduk Pluit di Jakarta utara ke perumahan murah sehingga waduk itu untuk pertama kalinya dalam 30 tahun bisa membantu mengatasi banjir.
Di negara yang penuh dengan korupsi, Mr. Joko secara luas dianggap sebagai politisi bersih yang tidak menggunakan posisinya untuk memperkaya diri sendiri, dan yang bekerja keras untuk memangkas korupsi di pemerintahan. Di beberapa bidang, sebagian besar responden juga merasakan perubahan ke arah lebih baik di Jakarta dibanding setahun yang lalu. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyadari betul tentang rentannya pejabat atau pegawai negeri sipil melakukan korupsi. Oleh sebab itu, ia mengaku punya jurus untuk mencegah jajarannya di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terjerumus dalam aksi kejahatan tersebut.
Kata Jokowi, membangun sistem pemerintahan yang terbuka adalah cara yang dipakainya agar tidak ada pegawai-pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang berani korupsi. Selain terbuka, sistem yang sudah dibangun juga perlu dikontrol, diawasi oleh atasan dan diperbaiki. Oleh sebab itulah, Jokowi menyatakan ia begitu suka blusukan dan inspeksi mendadak.

BAB III
A.       Kesimpulan
melalui uraian–uraian dari bab–bab sebelumnya maka penulis mengambil suatu kesimpulan yakni:

1.      Pemerintahan yang baik tidak di lihat dari sistem yang berbuat atau rancanggan undang-undang yang di rumuskan ,melainkan suatu sikap yang pasti dalam menanggani suatu permasalahn tanpa memandang siapa serta mengapa hal tersebut harus di lakukan.
2.       GOODGOVERNANCE merupakan pengertian dalam hal yang luas sehingga untuk memberikan arti serta defenisi tidak semudah mengartikan kata perkata melainkan perlunya aspek –aspek serta pemikiran yang luas menyangkut bidang tersebut.
3.      Perlunya pengertian menggenai aspek-aspek dalam GOODGOVERNANCE sehingga tidak ada kesalahan dalam aplikasinaya.
4.      Penerapan GOODGOVERNANCE dalam sistem kepemerintahan saat ini sangat di perlukan karena peranan perintah dalam memajukan suatu negara sangatlah besar.

B.  Saran

Tak ada gading yang tak retak,meerupakan pepatah lama namun berlaku sepanjang masa.dalam hal ini pula penulis merasa perlu adanya suatu kritikan serta saran dari semua pihak dan pembaca.agar kedepannyapenulisa dapat melakukan hal yang lebih baik.saran dan kritik merupakan suatu media bagi penulis,untuk penulis menggukur sebatas mana kemampuan penulis serta kesuksesan penulis dalam pembuatan makalah atau karya tulis dan juga cara penyelesaiannya.maka dari itu penulis berharap banyak dari pihak-pihak serta pembaca memberikan kritik dan saran kepada penulis sehingga penulis dapat mengetahui kesalahan serta kekurangannya

DAFTAR PUSTAKA



















8

Sumber Bahaya Pemasangan Pondasi Tiang Pancang



TUGAS No. 1
MATA KULIAH KESELAMATAN DAN
 KESEHATAN KERJA
Dikerjakan Oleh :
Nama : M. RIZKY ABDULLOH
NIM   : 1331310029




JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2013

Pemasangan Pondasi (Tiang Pancang) Gedung

Setelah tanah bersih dan rata, dilanjutkan kemudian dengan pemancangan tiang pondasi, yang biasa disebut dengan Tiang Pancang. Sebelum pemancangan ini, perlu ditentukan dahulu titik-titik pondasi tersebut. Setelah titik-titik pondasi ditentukan, barulah proses pemancangan dapat dilakukan. Proses pemancangan ini harus sangat diperhatikan, karena saat proses pemancangan, dapat terjadi berbagai kesalahan. Operator mesin pancang diharapkan terus mengontrol posisi tiang pancang. Dalamnya pondasi tiang pancang yang tertanam di dalam tanah tergantung dari jenis dan kondisi tanah tersebut, karena pondasi tiang pancang harus berdiri di atas tanah yang keras. Jika proyek berada di daerah tanah rawa, pondasi tiang pancang tertanam lebih dalam. Sebagai contoh jika proyek berada di daerah Jakarta Utara, yang merupakan tanah rawa, pondasi tiang pancang akan tertanam sangat dalam. Lain halnya jika berada di sekitar Jakarta Selatan, yang mempunyai tanah lebih keras, pondasi tiang pancang tertanam tidak terlalu dalam.
Jenis pondasi tiang pancang sudah banyak digunakan untuk gedung bertingkat maupun jembatan karena mempunyai daya dukung yang sangat baik, tetapi proses yang dilakukan saat pemancangan akan menimbulkan getaran yang cukup besar dan akan mengganggu terhadap kenyamanan manusia maupun kerusakan bangunan. Untuk mengetahui dampak langsung dari getaran saat dilakukan proses pemancangan maka perlu diketahui intensitas getaran dan dibandingkan dengan standar yang berlaku. Pengukuran dilakukan pada jarak 25 – 200 m dari sumber getar dengan interval 25 m dengan menggunakan alat mikrotremometer yaitu sejenis seismograf dengan sensitivitas yang sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada beberapa lokasi diketahui bahwa secara empirik dampak getaran tiang pancang sampai jarak 200 m adalah kategori B dan C terhadap kenyamanan manusia dan kategori B terhadap kerusakan bangunan.
Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan Pile Cap dan Sloof. Pile Cap ini berfungsi untuk membagi rata beban dari kolom kepada beberapa pondasi dibawahnya. Dan tiap Pile Cap ini juga dihubungkan satu sama lain oleh Sloof, sehingga semua tiang pancang mempunyai satu ikatan struktur.



Potensi Sumber Bahaya Dalam Manajemen K3
  1. Pekerja tertimbun longsoran
    • Kondisi tanah : geologis, topografis, jenis tanah, lereng galian
    • Pengaruh air : air tanah, air permukaan, sumber air, piping dll
    • Alat berat / kendaraan yang digunakan : beban, getaran
  2. Pekerja tertimbun longsoran
  3. Pekerja tenggelam / terkena air banjir 
  4. Pekerja terkena sengatan aliran listrik 
  5. Pekerja menghirup gas beracun 
  6. Pekerja menghrup debu / kotoran 
  7. Pekerja tertimpa alat kerja /material 
  8. Pekerja terjatuh kedalam galian 
  9. Dll 



Penanganan Bahaya Pekerjaan Pondasi
Pengaman Pekerjaan Galian Dalam Manajemen K3
o    dinding penahan , perancah dan tangga kerja
o    pagar pengaman
o    sirkulasi udara yang cukup
o    penerangan yang cukup
o    sarana komunikasi
Persyaratan Rencana Penggalian Dalam Manajemen K3
  1. Lakukan penelitian terhadap :
    • keadaan tanah 
    • air tanah
    • jaringan utilitas dibawah tanah (listrik, air, gas )
  2. Tenaga kerja harus dilindungi dari bahaya tertimbun tanah 
  3.  Lampu & rambu–rambu dipasang untuk mencegah orang terjatuh 
Persyaratan Umum Pekerjaan Galian Tanah Dalam Manajemen K3
  1. Untuk tempat kerja di bawah tanah, setiap pergantian shift kerja, lakukan pemeriksaan. 
  2. Lakukan pemeriksaan seminggu sekali untuk
    • mesin-mesin
    • peralatan 
    • penyangga
    • jalan keluar dll 
  3.  Daerah kerja dibawah tanah yang berbahaya hrs dipagari 
  4. Buat sistem komunikasi ( sambungan telpon ) 
  5. Gunakan APD ( pakaian water proof, sepatu boot ) 
  6. Semua yang masuk terowongan harus dicatat dan diidentifikasi Buat ventilasi udara

Kerugian yang dialami beberapa pihak
Kerugian diri sendiri
1.      Cacat fisik
2.      Kerugian Materi
3.      Mengakibatkan luka
4.      Mengakibatkan cidera

Kerugian Perusahaan
1.       Berkurangnya tenaga kerja
2.      Kerugian Materi
3.      Alat-alat yang rusak
4.      Menurunnya citra perusahaan
5.      Proses pekerjaan menjadi terhambat

Kerugian Masyarakat
1.      Kerugian emosional
2.      Kerugian Materi
3.      Orang yang ditinggalkan merasa kehilangan jika kecelakaan tersebut hingga menewaskan pekerja.

Chemical Hazard

Chemical hazard adalah rilis disengaja dari satu atau lebih zat berbahaya yang dapat merugikan kesehatan manusia atau lingkungan . Chemical hazard  adalah sistem di mana kecelakaan kimia bisa terjadi dalam keadaan tertentu . Peristiwa semacam itu meliputi kebakaran , ledakan , kebocoran atau pelepasan bahan beracun atau berbahaya yang dapat menyebabkan orang sakit, luka , cacat atau meninggal . Sebuah contoh adalah pengenalan metil hidrokarbon yang meningkatkan risiko kanker jantung karena mengubah cara sel darah mengalir melalui tubuh .

            Sementara kecelakaan kimia dapat terjadi bila bahan beracun disimpan , diangkut atau digunakan , kecelakaan paling parah adalah kecelakaan industri , yang melibatkan manufaktur kimia utama dan fasilitas penyimpanan . Kecelakaan kimia yang paling signifikan dalam sejarah adalah 1984 bencana Bhopal di India , di mana lebih dari 3.000 orang tewas setelah uap yang sangat beracun , ( metil isosianat ) , dirilis pada Carbide pestisida pabrik Union .

             Upaya untuk mencegah berbagai kecelakaan dari sistem keamanan yang lebih baik terhadap perubahan mendasar dalam penggunaan bahan kimia dan manufaktur, disebut sebagai pencegahan primer atau keselamatan melekat .

            Di Amerika Serikat , kekhawatiran tentang kecelakaan kimia setelah bencana Bhopal menyebabkan bagian dari 1.986 Darurat Perencanaan dan Komunitas Hak - to- Tahu Undang-Undang . EPCRA ini memerlukan upaya perencanaan darurat lokal di seluruh negeri , termasuk pemberitahuan darurat . Undang-undang juga mengharuskan perusahaan untuk membuat informasi publik yang tersedia tentang penyimpanan bahan kimia beracun . Berdasarkan informasi tersebut , warga dapat mengidentifikasi zona rawan di mana rilis beracun yang parah dapat menyebabkan kerugian atau kematian .



           Pada tahun 1990, Chemical Safety and Hazard Badan Reserse didirikan oleh Kongres , meskipun CSB tidak beroperasi sampai tahun 1998 . Misi Dewan adalah untuk menentukan akar penyebab kecelakaan kimia dan rekomendasi keselamatan untuk mencegah masalah Indikator Kinerja Keselamatan masa depan . Hal ini juga mengadakan workshop pada sejumlah isu yang berkaitan dengan mempersiapkan , mencegah , dan menanggapi chemical hazard.

            Di Uni Eropa , insiden seperti bencana Flixborough dan bencana Seveso menyebabkan undang-undang seperti Seveso Directive dan Seveso perencanaan dan memberikan laporan keamanan kepada pemerintah daerah . Banyak negara memiliki organisasi yang dapat membantu dengan penilaian substansi risiko dan perencanaan darurat yang diperlukan oleh berbagai undang-undang , seperti Pusat Darurat Kimia Nasional di Inggris , pusat Brandweerinformatiecentrum voor gevaarlijke Stoffen / Fire layanan informasi untuk barang berbahaya di Belgia .